Konsultasi Gratis : 0822-9728-9899

Kenali tentang Kanker Serviks dan Pencegahannya Lebih Jauh

Rate this post

Kanker jenis ini umumnya hanya diidap oleh kaum hawa saja. Kanker ini disebut dengan kanker serviks, dimana kanker ini mempengaruhi jalan masuk ke rahim. Leher rahim adalah bagian sempit rahim bawah, sering disebut leher rahim. Human papillomavirus (HPV) menyebabkan sebagian besar kasus kanker serviks. Vaksin HPV berhasil mencegah HPV. Yayasan Kanker Indonesia pada awalnya merekomendasikan vaksin untuk semua orang berusia 9–26 tahun. Namun, yayasan ini sekarang menyarankan bahwa vaksin ini juga tersedia untuk semua wanita yang berusia 26-45 tahun. Pada artikel ini, kita melihat kanker serviks dari gejalanya, dan pencegahan serta cara mengobatinya.

Gejala dan tanda awal kanker serviks

Di tahap awal kanker jenis, seseorang yang terkena kanker mungkin tidak mendapatkan gejala sama sekali. Akibatnya, wanita harus melakukan tes pap serviks secara teratur, atau tes Pap. Sebuah tes Pap adalah pencegahan. Cara ini bertujuan tidak untuk mendeteksi kanker tetapi untuk mengungkapkan perubahan sel. Dimana sel tersebut mengindikasikan kemungkinan perkembangan kanker sehingga seseorang dapat mengambil tindakan dini untuk mengobatinya. Dan gejala yang paling umum dari kanker serviks adalah:

  • Perdarahan di antara periode menstruasi
  • Perdarahan setelah hubungan seksual
  • Perdarahan pada wanita pasca-menopause
  • Ketidaknyamanan selama hubungan seksual
  • Keputihan dengan bau yang kuat
  • Keputihan diwarnai dengan darah
  • Nyeri panggul

Gejala-gejala ini juga memiliki penyebab lain, termasuk infeksi. Siapa pun yang mengalami gejala-gejala ini harus mengunjungi dokter. Karena mencegah kanker ini menyebar lebih luas sejak dini, akan lebih baik bila dibandingkan kanker yang sudah memasuki stadium lanjutan.

Pengobatan

Pilihan pengobatan kanker serviks meliputi operasi, radioterapi, kemoterapi, atau kombinasi keduanya. Memutuskan jenis perawatan tergantung pada beberapa faktor, seperti stadium kanker, serta usia dan keadaan kesehatan secara keseluruhan. Pengobatan untuk kanker serviks tahap awal, ketika kanker tetap di dalam serviks, memiliki tingkat keberhasilan yang baik. Semakin jauh kanker menyebar dari daerah aslinya, semakin rendah tingkat keberhasilannya.

Pembedahan adalah metode perawatan umum ketika kanker belum menyebar dari leher rahim. Terapi radiasi dapat membantu setelah operasi jika dokter percaya bahwa sel-sel kanker mungkin ada di dalam tubuh. Terapi radiasi juga dapat mengurangi risiko kekambuhan (kanker kembali). Jika ahli bedah ingin mengecilkan tumor agar lebih mudah dioperasi, orang tersebut dapat menerima kemoterapi walaupun ini bukan pengobatan yang sangat umum untuk kanker jenis ini.

Pencegahan

Sejumlah tindakan di bawah ini dapat membantu mengurangi kemungkinan berkembangnya kanker serviks.

  • Vaksin Human Papillomavirus (HPV) – Hubungan antara pengembangan kanker serviks dan beberapa jenis HPV sudah diketahui secara jelas. Jika setiap wanita mengikuti program vaksinasi HPV saat ini, mereka dapat mengurangi frekuensi kanker serviks.
  • Seks yang aman dari kanker serviks – Vaksin HPV hanya melindungi terhadap dua jenis HPV. Strain lain dapat menyebabkan kanker serviks. Menggunakan kondom saat berhubungan seks membantu melindungi dari infeksi HPV.
  • Skrining serviks – Skrining serviks yang teratur dapat membantu seseorang mengidentifikasi dan menangani tanda-tanda kanker sebelum kondisinya dapat berkembang atau menyebar terlalu jauh. Skrining ini sebenarnya tidak mendeteksi kanker tetapi menunjukkan adanya perubahan pada sel-sel serviks.
  • Jangan berganti-ganti pasangan – Semakin banyak pasangan seksual yang dimiliki wanita, semakin tinggi risiko penularan virus HPV. Hal ini dapat menyebabkan risiko lebih tinggi terkena kanker serviks.
  • Menunda hubungan seksual di usia terlalu dini – Semakin muda seorang wanita ketika dia melakukan hubungan seksual untuk pertama kalinya, semakin tinggi risiko infeksi HPV. Semakin lama dia menunda, semakin rendah risikonya.
  • Berhenti merokok – Wanita yang merokok dan memiliki HPV menghadapi risiko lebih tinggi terkena kanker serviks dibandingkan orang yang tidak.

Leave A Reply

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: