Konsultasi Gratis : 0822-9728-9899

Aktivitas Fisik Adalah Manfaat yang Kuat Selama COVID-19

Rate this post

KLINIK MEDICAL HACKING – Dengan pandemi COVID-19 dan perlindungan ketat di banyak tempat yang menjadi tantangan besar bagi keluarga dan rumah tangga di Indonesia, kami menyediakan informasi ini untuk membantu banyak orang dalam meningkatkan kesehatan mental dan fisik mereka selama masa-masa krusial seperti sekarang ini.

Tetap sehat dan menjalani gaya hidup aktif merupakan tantangan bagi banyak orang di Indonesia. Di Indonesia, hanya sedikit orang baik itu wanita dan juga pria yang saat ini memenuhi Pedoman Aktivitas Fisik, yang merekomendasikan agar orang dewasa melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik aerobik intensitas sedang atau 75 menit aktivitas fisik intensitas tinggi, atau kombinasi yang setara, setiap minggu.

Jika kondisi Social Distancing dan karantina COVID-19 telah membawa sesuatu ke dalam hidup kita, itu mungkin merupakan kesempatan untuk perawatan diri, manajemen stres, dan lebih banyak aktivitas fisik. Tapi sayangnya, justru kondisi ini telah menjadi masa stres, penambahan berat badan, depresi dan penurunan aktivitas bagi banyak orang. Memanfaatkan kekuatan aktivitas fisik dapat menjadi salah satu alat kita yang paling berharga untuk menjaga kualitas hidup, meningkatkan kesehatan mental, dan mengelola penyakit seperti infeksi COVID-19.

Bagaimana Aktivitas Fisik Mempengaruhi Sistem Kekebalan?

Sistem kekebalan sangat penting untuk melawan infeksi. Selama infeksi, sistem kekebalan tubuh kita menemukan virus dan menyerangnya. Ketika kita aktif secara fisik, otot yang bekerja menghasilkan senyawa yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita dan membuat kita kurang rentan terhadap infeksi. Infeksi utama COVID-19 ada di paru-paru. Meskipun studi olahraga belum dilakukan pada pasien COVID-19, kita tahu bahwa aktivitas fisik meningkatkan kekebalan, mengurangi peradangan, dan mengurangi infeksi virus pernapasan yang terlihat pada penderita COVID-19. Kuncinya, bagaimanapun, adalah otot harus digunakan untuk kondisi semacam ini.

Baca Juga: Apa itu Sakit Tenggorokan?

Bagaimana Aktivitas Fisik Mempengaruhi Kesehatan Mental dan Emosional?

Pedoman Aktivitas Fisik untuk orang Indonesia melaporkan bahwa partisipasi dalam aktivitas fisik secara teratur mengurangi gejala kecemasan pada orang dewasa dan orang dewasa yang berusia lebih tua dan mengurangi risiko mengembangkan depresi serta meningkatkan banyak gejala depresi. Aktivitas fisik juga menurunkan risiko pengembangan gangguan kognitif, seperti demensia, termasuk penyakit Alzheimer, dan dikaitkan dengan lebih banyak energi dan lebih sedikit kelelahan di siang hari dan tidur yang lebih baik di malam hari.

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Diperlukan untuk Membuat Perbedaan?

Salah satu temuan yang lebih menarik adalah bahwa sementara dosis olahraga (berapa banyak yang dibutuhkan) bergantung pada hasil atau tujuan yang diinginkan, beberapa dosis aktivitas fisik diperlukan untuk mempengaruhi kesehatan mental dan sistem kekebalan tubuh kita. Aktivitas fisik dengan intensitas sedang, seperti berjalan kaki, tidak hanya memiliki dampak terbaik pada sistem kekebalan tubuh, tetapi juga dapat meningkatkan kognisi, seperti kinerja akademik, kecepatan pemrosesan mental, memori atau ingatan, dan fungsi eksekutif (konsentrasi dan perhatian).

Olahraga berat yang ekstrem, di sisi lain, dapat mengurangi fungsi kekebalan untuk sementara dan berdampak negatif pada kesehatan mental kita. Jadi meskipun moderasi adalah kuncinya, banyak orang, terutama mereka yang memiliki gangguan kesehatan mental ringan, mungkin tidak mendapatkan cukup aktivitas fisik atau langkah berjalan.

Rata-rata orang Indonesia, misalnya, mengambil antara 5.000 dan 7.000 langkah per hari. Sebuah studi tahun 2018 dan peneliti lain menemukan bahwa kesehatan mental meningkat paling tinggi (kemiringan yang sangat curam) ketika mengambil dari satu hingga 5.000 langkah per hari. Para ahli mengamati perubahan kurva dari 5.000 menjadi 16.000 langkah per hari dan penurunan skor kesehatan mental setelah 16.000 langkah. Ini berarti lebih banyak tidak selalu lebih baik.

Leave A Reply

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: